Senin, 21 Desember 2009

MANAJEMEN & ORGANISASI



ORGANISASI DAN MANAJEMEN


A. ORGANISASI

1. PENGERTIAN

Organisasi berasal dari kata Organum ( Yunani ) yang berarti alat, bagian atau anggota badan. Pada garis besarnya organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, di lakukan dengan sengaja dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian maka organisasi mempunyai unsur-unsur :
a. Sekelompok orang
b. Kerja sama
c. Tujuan bersama


2. BEBERAPA PENDAPAT PARA AHLI TENTANG OEGANISASI

a. DWIGHT WALDO
Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem administrasi.

b. CHESTER BARNARD
Organisasi adalah sistem kegiatan kerja sama (kooperative activities) dari dua orang atau lebih.




c. JOHN M. GAUS
Organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.

d. GR. TERRY
Organisasi berasal dari perkataan “ Organisme ” yaitu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga satu sama lain di pengaruhi oleh hubungan-hubungan dengan keseluruhan. Jadi sebuah organisasi terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa bahan organisasi berfungsi :

1. Sebagai Wadah
Suatu organisasi memiliki pola dasar yang sifatnya permanen dan statis.

2. Sebagai Proses
Organisasi bersifat dinamis, bergerak, berkembang karena pengaruh-pengaruh tujuan, hubungan antar manusia, aspek-aspek spikologis, faktor lingkungan (sosial politik, sosial ekonomi, sosial religius, sosial kultural, sosial teknologi) dan geografis.

Di dalam praktek organisasi sehari-hari dalam melakanakan proses kegiatan terdapat 3 unsur yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Organisasi bukanlah tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan, sehingga susunan organisasi selalu harus di sesuaikan dengan perkembangan tujuan itu sendiri.
b. Organisasi adalah wadah dan proses kerja sama sekelompok manusia yang mempunyai hubungan formal maupun informal, di atur dalam suatu tata kerja tertentu.

c. Di dalam organisasi terdapat rangkaian hierarki (atasan dan bawahan) yang bersifat dinamis sehingga yang menduduki perigkat dalam jabatan dapat berganti setiap saat bila sangat diperlukan.


3. BENTUK-BENTUK ORGANISASI

Organisasi harus berkembang meskip[un dalam bentuk sederhaa, tetap efisien di tinjau dari segi wewenang, hubungan kerja dan tanggung jaawab masing-masing bagian.
Banyak sekali tumbuh dan berkembang organisasi pada saat ini, tetapi pada garis besar lazim dikenal adanya 4 bentuk organisasi yaitu :

a. Organisasi Lini ( Line Organization )

Organisasi lini adalah bentuk organisasi yang paling sederhana dan kecil, proses kerjanya belum begitu banyak, sehingga hubungan antara atasan dengan bawahan bersifat langsung, saling mengenal, tidak terjadi kesimpang siuran, dan proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat. Berhubung pimpinan tertinggi merupakan kunci penentu di dalam segala kebijakan, maka ia lebih banyak bersifat otoriter, sehingga bawahan sering mengalami kesulitan untuk mengembangkan kariernya.




b. Organisasi Lini dan Staff ( Line and Staff Organization )

Bentuk organisasi lini dan staff digunakan oleh organisasi besar mencakup daerah yang luas, mempunyai karyawan/ anggota banyak dan beraneka ragam kegiatannya. Sehingga pimpinan tertinggi tidak mungkin dapat berhubungan langsung dengan seluruh bawahan. Untuk itu diperlukan pendelegasian wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing ( The right man on the right place ) dalam memberikan perintah, petunjuk maupun pengawasannya. Untuk meningkatkan disiplin kerja sangat diperlukan pembagian tugas yang jelas pengendaliannya, koordinasi dan kerja sama yang baik dalam tugas bantuan maupun pelayanan.
Perlu di perhatikan, bahwa organisasi ini sangat sering terjadi pasangan yang tidak sehat, proses pengambilan keputusan berbelit-belit bahkan dapat terjadi perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai lagi dengan mekanisme kerja disebabkan oleh adanya penyalahgunaan wewenang, misalnya : sistem teman (patronage), sistem famili (nepotism), dan pengaruh poliik (spoil sistem).

c. Organisasi Fungsional ( Functional Organization )

Bentuk organisasi fungsional adalah organiasi yang melaksanakan berbagai macam fungsi dan pembagian tugas yang sangat jelas dan bersifat spesialisasi, terbagi atas unit-unit.
Kegiatan yang dilakukan masing-masing unit sangat berbeda sifatnya, meskipun saling berkaitan satu sama lain. Setiap unit di pimpin langsung oleh kepala unit, diangkat secara khusus dengan pengawasan yang ketat untuk mencapai sasaran tertentu.
Semua pelaksana di tuntut untuk bekerja secara terprogram, terarah dan harus cepat dan tepat, baik dalam memanfaatkan anggaran, personel maupun peralatan.
d. Organisasi Panitia ( Comitte Organization )

Bentuk organisasi panitia umumnya mempunyai tugas tertentu dengan waktu yang terbatas, dilaksanakan secara kolektif. Panitia dapat dibentuk oleh organisasi yang telah disesuaikan menurut kebutuhan di mana anggota dan pimpinan mempunyai hak yang sama karena setiap keputusan harus dibicarakan lebih dahulu melalui konsensus atau musyawarah, sehingga dapat dihindarkan adanya tindakan otoriter. Bila telah ada saling pengertian satu sama lain dalam melakukan kegiatan, maka terciptalah suasana kerja sama yang begitu akrab, penuh dengan rasa kekeluargaan. Jadi organisasi panitia kolektivitas, sehingga jarang terjadi penonjolan kreativitas seseorang.


4. PROSES PENYUSUNAN ORGANISASI

Proses penyusunan organisasi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Sekelompok orang
2. Tujuan
Tujuan terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Ideal = no limit
b. Jangka panjang
c. Sedang
d. Jangka pendek
3. Bentuk organisasi
a. Organisasi kepemudaan
b. Organisasi politik
c. Organisasi sosial, dan lain-lain
4. Perumusan tugas pokok
5. Perincian kegiatan
6. Pengelompokan kegiatan (fungsi) sekelompok kegiatan yang homogen
7. Departementasi
8. Biro, bagian, direktorat
a. Seksi-seksi
b. Divisi-divisi
9. Prosedur kerja
a. Pengaturan pembagian tugas
b. Pengaturan hubungan kerja sama
c. Pengaturan garis wewenang dan tanggung jawab
d. Koordinasi, berbeda dengan kerja sama, koordinasi diartikan menyusun dan menempatkan sesuatu di tempat yang seharusnya/ semestinya, sebab suatu kegiatan yang tak terkoordinir dengan baik, akan melahirkan over lapping, simpang siur, saling bersaing tidak sehat dan gegalan pada akhirnya.
10. Metode kerja
Cara-cara apa yang akan ditempuh agar terlaksana
11. Sarana
a. Wewenang adalah hak memerintah/ melarang, sumber wewenang, antara lain :
 Peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Posisi seseorang dalam konstelasi organisasi (jangan bawahan menyuruh atasan)
 Pelimpahan wewenang/ tugas
 Perintah yang datang dari pejabat yang lebih tinggi
b. Personel
Organisasi takkan berjalan tanpa pengurus, pembentukan pengurus dengan cara :
 Pencarian personil/ kaderisasi
 Seleksi tenaga yang melamar
 Penempatan balas jasa, melalui :
 Pengembangan tenaga melalui diklat
 Pengaturan pemberhentian (demi menjaga nama baik organisasi)
 Fasilitas kerja (keuangan dan material/ peralatan)


B. MANAJEMEN

1. PENGERTIAN

Management berasal dari kata Manus (Yunani) yang berarti tangan. Dari kata dasar itu, timbul berbagai perkataan antara lain meneggio yang berarti pengurusan. Jadi manajemen adalah suatu proses kegiatan dari seseorang pimpinan/ manager yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang praktis dan ilmiah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melalui kerja sama orang lain sebagai sumber tenaga kerja serta memanfaatkan sumber-sumber lainnya dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa organisasi suatu kerangka yang belum bergerak (diam), sedangkan manajemen merupakan bergeraknya kerangkanya itu menuju suatu tujuan yang telah ditentukan.


Manajemen


Pendapat para ahli yang merumuskan arti manajemen di mana masing-masing menitik beratkan pada sudut yang berbeda meskipun terdapat unsur-unsur yang sama :


a. JOHN D. MILLST

Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang yang terorganisasi secara formal sebagai kelompok untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

b. ORDWAY TEAD
Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. JOHN F. MEE
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian juga mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal, baik bagi pimpinan maupun para anggota serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.


2. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

Pada penerapannya manajemen tidak hanya usaha mengerakkan sekelompok manusia, tetapi perlu ada dukungan lain yang dapat mempercepat proses pencapaian tujuan itu. Karena manajemen adalah suatu proses maka tentunya diperlakukan unsur-unsur dasar sebagai sumber yang dapat di gunakan yaitu :

a. Manusia
Manusia adalah unsur yang paling penting dalam manajemen, oleh karena itu merupakan unsur yang hidup. Manusia sebagai pelaksana kegiatan/ manajemen atau apapun saja harus betul-betul merupakan kader-kader yang matang, pilihan dan teladan, satu hal yang paling di utamakan adalah moralnya, oleh karena itu harus mencerminkan profil pembina di bidang moral.

b. Biaya
Tidak ada suatu kegiatanpun tanpa biaya, semakin besar kegiatan semakin besar biaya yang harus di dapat dan di keluarkan.

c. Materials
Di dunia modern seperti sekarang, alat-alat komunikasi sangat menentukan dalam rangka pengawetan bahkan penyaluran bahan, pengembangan materi, dan sebagainya.

d. Technik/ Metode
Tekhnik/ metode memegang peranan sangat penting bentuknya bagaimana harus sedemikian rupa sehingga tergambar berorientasi pada ilmu pengetahuan.

e. Mesin
Banyal sudah tenaga manusia yang digantikan oleh tenaga mesin atau tenaga manusia bekerja sama dengan tenaga mesin, dengan tujuan agar hasil yang akan dicapai lebh efisien, lebih cepat dan lebih memuaskan.

f. Masyarakat
Masyarakat yang dimaksudkan disini adalah sebagai sarana tujuan atau partner dalam kerja sama untuk lingkungan usaha dan pasar agar tujuan dapat terlaksana.



3. RANGKAIAN KEGIATAN

a. Perencanaan ( Planning )
Perencanaan merupakan kegiatan awal sebelum melakukan suatu kegiatan, kegiatan sekecil apapun memerlukan suatu rencana.
Dalam acara sedang dan luas meliputi pola kegiatan bagi suatu wilayah tertentu dengan gambaran yang jelas mengenai : tujuan, acara pelaksanaanya, kapan dan bagaimana pembiayaannya, dan sebagainya. Dan dalam perencanaan yang matang akan tergambar : apa yang hendak dicapai, sejauh mana dapat dilaksanakan, faktor-faktor pendorong, penghambat, dan lain-lain.

b. Pengorganisasian ( Organizing )
Pengorganisasian merupakan penyusunan tentang pembagian kerja yang meliputi tata hubungan kerja, bagian serta tanggung jawabnya, wewenang dan fungsi dari masing-masing unit dalam melaksanakan perencanaan kegiatan.

c. Pelaksanaan ( Actuating )
Pelaksanaan meliputi kemampuan seorang pimpina/ manager agar semua bagian/ unit dapat digerakkan sehingga bagian unit kerja itu berusaha menuju ke sasaran yang selaras dengan rencana yang telah di tentukan. Perlu di pertimbangkan sebaik mungkin oleh seorang pemimpin/ manager, bahwa rangkaian komunikasi dan hubungan antar tenaga-tenaga yang melakukan kegiatan terjadi sebaik mungkin, sehingga diketahui kebutuhan kelompok dan kepentingan serta motivasi selanjutnya yang dapat menampung pendapat, saran dan aspirasi.



d. Pengawasan ( Controling )
Pengawasan erat kaitannya dengan perencanaan, karena dengan perencanaan yang baik seorang pemimpin/ manager dapat melakukan pemantauan atau monitoring, inspeksi, pendataan dan pengamanan terhadap semua proses kegiatan, disamping itu dapat memberikan petunjuk maupun langkah-langkah kebijakan secara cepat dan tepat agar tidak terjadi penyimpangan. Control atau pengendalian dimaksudkan mencocokkan, mengadakan penilaian apakah perencanaan itu sudah sesuai dengan pelaksanaan. Hal ini akan dapat di temukan kekeliruan/ kesalahan dan bagaimana memperbaikinya untuk masa mendatang, sehingga lebih mencapai lagi sasaran yang telah ditentukan.










C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. SIFAT

Ditinjau dari sifatnya maka organisasi adalah wadah dan bukan tujuan. Lebih tepat lagi organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. agar tujuan dapat diwujudkan, maka diperlukan adanya suatu pendorong atau penggerak. Penggerak itu berupa tenaga manusia, sarana pendukung, perencanaan yang matang, mekanisme kerja, pengawasan yang baik sampai pada penyempurnaaan dan pengembangan organisasi.

2. FUNGSI

Dilihat dari fungsinya, manajemen adalah unsur penggerak organisasi, sehingga proses kegiatan akan lebih dinamis, terarah menuju sasaran yang tepat, cepat dan berkesinambungan.

3. KESIMPULAN

Bahwa antara organisasi dan manajemen kedua-duanya merupakan suatu sistem pada penerapannya, organisasi dan manajemen saling memerlukan dan saling berperan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi dan manajemen sebagai sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sistem usaha kerja sama manusia untuk mencapai tujuan, didalam organisasi dan manajemen perlu adanya peningkatan usaha-usaha seperti dalam :

1. Perumusan tujuan kegiatan
2. Pembagian kerja
3. Koordinasi vertikal maupun horizontal
4. Pembinaan kader
5. Perencanaan
6. Penggarapan peralatan, tekhnik/ metode, pembiayaan, penelitian terhadap sasaran yang dituju, dan lain-lain.



DAFTAR PUSTAKA


1. Saebani, Drs. 5 Juli 1989. Organisasi dan Management Da’wah. Jakarta.
2. R. Terry, george. 1996. “ Principless of Management”. R.D. Irwin, Inc.
3. LDK. 3 – 5 Januari 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar