Sabtu, 26 Desember 2009

Pancasila

PANCASILA

A. PENGERTIAN

Pancasila adalah suatu hasil usaha pemikiran manusia Indonesa untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati kebenaran yang sesungguhnya yang seirama dengan perkembangan ruang lingkup dan waktu.
Hasil usaha pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh ini kemudian dituangkan dalam satu rumusan yang mengandung satu pengertian yang bulat untuk dijadikan dasar, pedoman dan norma kehidupan bersama dalam negara Indonesia merdeka yang diberi nama pancasila.
Perumusan filsafat pancasila ini kemudian mendapat status (kedudukan) yang kuat secara hukum dan konstitusionil yaitu dicantumkan dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesai ialah 1945. dengan demikian pancasila berfungsi sebagai dasar negara Republi Indonesia yang diterima dan didukung oleh seluruh bangsa dan warga negara Indonesia. Pancasila merupaka dasar hukum, dasar moral dan dasar norma bagi perikehidupan bernegara dan perikehidupan masyarakat di seluruh tanah air.

B. PANCASILA ADALAH SUMBER DARI SEGALA SUMBER TATA KEHIDUPAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai filsafat negara merupakan idiologi nasional dan idiologi negara artinya pancasila merupakan satu-satunya idiologi yang dianut oleh negara, pemerintah dan negara Indonesia secara keseluruhan.

2. Pancasila sebagai satu kesatuan pengertian yang bulat maupun masing-masing silanya adalah ciri-ciri khas manusia dan masyarakat bangsa Indonesia yang tetap hidup sepanjang sejarahnya. Sejak zaman prasejarah, masyarakat nenek moyang bangsa Indonesia telah hidup bergotong royong, musyawarah untuk mufakat dan berjiwa sosial untuk kepentingan bersama.

3. Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan dasar kerokhanian bangsa Indonesia tidak boleh dipengaruhi oleh segala bentuk perbedaan seperti perbedaan agama, suku, golongan atau perubahan pemerintah, perubahan dalam susunan masyarakat, perubahan tempat, waktu dan sebagainya.

4. Pancasila sebagai dasar kerokhanian dan pandangan hidup bangsa tetap berlaku seirama dengan perubahan-perubahan tempat, keadaan dan waktu.

5. Pancasila adalah sumber dari segala sumber tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia.

C. PANCASILA DALAM PROSES INTEGRASI NASIONAL

1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
Seperti yang dijelaskan dalam teori Von savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist (jiwa rakyat/ jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa ada/ lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia, yaitu pada zaman Sriwijaya-Majapahit. Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisannya “ sekitar pancasila “ ia mengatakan bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah hari lahir istilah pancasila, sedangkan pancasila itu sendiri telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti syatis dan dinamis jiwa ini keluar dan diwujudkan dalam sikap, mental dan tingkah laku serta amalperbuatan. Jiwa ini adalah ciri-ciri khas bangsa Indonesia yang dapat dibedakan dengan bangsa lain, ciri khas itu adalah kepribadian dan kepribadian bangsa Indonesia adalah pancasila.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Artinya pancasila digunakan sebagai petunjuk hidup/ diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti semua tingkah laku harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila.

4. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
Pancasila dalam pengertian ini di ucapkan dalam pidato Presiden Soeharto didepan sidang DPR GR pada tanggal 16 Agustus 1967 dinyatakan bahwa pancasila adalah perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia yang harus selalu dibela selamanya.

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia.
Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, Ketetapan MPR No. V/MPR/1973, dan Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978. Dijelaskan bahwa sumber tertib hukum RI adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Indonesia, dan cita-cita itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian dunia.

D. DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi yaitu bertitik tolak pada manusia adalah hak mulia, mengutamakan kepentingan orang lain, negara memperoleh kekuasaan dari rakyat dan pemerintahan diatur menurut undang-undang.
Para pengajur paham kedaulatan rakyat dan perwakilan (demokrasi adalah) Jean Jacques Rousseau (1712-1778), Montesquieu (1689-1755) dan John Locke. Dari ketiga sarjana ini, Montesquieu yang terkenal dengan ajarannya tentang pemisahan kekuasaan negara yang oleh Immanuel Kant disebut “ Trias Politica “.

1. Apakah Demokrasi Pancasila itu ?
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Yang merupakan sila ke empat dari dasar negara pancasila yang tercantum dalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945.

2. Pola dasar pelaksanaan Demokrasi Pancasila.
a. Tap. MPR No. I/MPR/1983 tentang peraturan tata tertib MPR.
b. Tap. MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN.
c. Tap. MPR No. I /MPR/1988 tentang perubahan dan tambahan atas Tap. MPR No. I/MPR/1983 tentang peraturan tata tertib MPR RI.

3. Mekanisme Demokrasi Pancasila.
Kehidupan demokrasi yang sederhana sudah dikenal pada zaman Yunani di Athena, sejak 500 tahun sebelum masehi. Sejak awal hidup bernegara, kehidupan demokrasi di Indonesia (bulat air dipembuluh, bulat kata dimufakat) telah dirumuskan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “ Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majlis Permusyawaratan Perwakilan”. Semenjak berdirinya negara RI, negara ini pernah melaksanakan Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin dan kini Demokrasi Pancasila.
Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN, dalam bidang politik telah menetapkan :

a. Pembangunan politik di arahkan untuk lebih memantapkan perwujudan demokrasi pancasila.
b. Dalam rangka memantapkan stabilitas politik yang dinamis serta pelaksanaan mekanisme demokrasi pancasila, perlu mematapkan kehidupan konstitusional, demokrasi dan tegaknya hukum.

Penerapan demokrasi pancasila harus dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Masyarakat Pancasila.
Masyarakat pancasila adalah masyarakat yang sosialistis religius dengan ciri-ciri pokok :

a. Tidak membenarkan adanya kemelaratan, keterbelakangan, perpecahan, kapitalisme, feodalisme, kolonialisme dan imperialisme, karenanya harus bersama-sama menghapuskannya.
b. Menghayati hidupnya dengan berkewajiban, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta pada tanah air, kasih sayang kepada sesama manusia, suka bekerja dan rela berkorban untuk kepentingan rakyat.

E. SEJARAH SINGKAT

1. Kelahiran Pancasila
Pancasila merupakan hasil kerja Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Jumbi Cosakai pada sidangnya yang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei-1 Juni 945. pokok pembicaraan utama dalam sidang adalah merumuskan undang-undang dasar negara.
Ketika ketua BPUPKI Radjiman Wediodiningrat meminta padangan mengenai dasar negara, ada tiga anggota mengajukan gagasannya. Mereka adalah Moh. Yamin, Supomo, dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengucapkan pidato yang kemudian dikenal sebagai saat “ kelahiran pancasila “. Gagasannya itu memang menarik selain menuangkan lima butir yang diusulkan sebagai dasar negara, ia pun memberi nama buah pikirannya itu sebagai pancasila. Ia berkata “ saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya pancasila “. Jadi pancasila berarti lima asas yang menjadi dasar bagi pendirian negara Indonesia kelak dikemudian hari. Istilah pancasila itu diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular dan kitab Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca.
Dalam kitab Negara Kertagama tertulis “ Yatnanggegwani Pancasyiila Kertangskarbhisekaka Krama “ yaitu raja harus menjalankan lima pantangan dengan setia. Dan dalam kitab Sutasoma tertulis “ Pancasila Krama “ yaitu lima pantangan yang harus dihindari terdiri dari :

1. Larangan berbuat kekerasan/ membunuh.
2. Larangan untuk mencuri.
3. Larangan berwatak keji.
4. Larangan untuk berbohong.
5. Larangan untuk meminum-minuman keras.

Sebulan sesudah sidang, BPUPKI membentuk panitia kecil yang dipimpin Soekarno disertai delapan anggota, sehingga disebut juga sebagai panitia sembilan, ke-9 tokoh perumus tersebut adalah :

2. Ir. Soekarno
3. Drs. Mohammad Hatta
4. K.H. Wahid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Mr. A.A Maramis
7. Abikusno Tjokrosuyoso
8. H. Agus Salim
9. Mr. Ahmad Subardjo
10. Mr. Mohammad Yamin

Panitia sembilan ini bertugas menampung saran dan pendapat para anggota mengenai dasar negara selama sidang untuk merumuskan suatu dasar negara Indonesia. Pada tanggal 10 Juli 1945 BPUPKI mempersilahkan panitia kecil untuk melaporkan hasil kerjanya. Hasil kerja panitia itu berupa rumusan dasar negara Indonesia, yang oleh Moh. Yamin dinamakan “ Piagam Jakarta “.

2. Beberapa rumusan pancasila
a. Rumusan menurut Mr. Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 :

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kebangsaan persatuan Indonesia.
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Rumusan menurut Prof. Dr. Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 :

1) Paham negara persatuan.
2) Perhubungan negara dan agama.
3) Sistem badan permusyawaratan.
4) Sosialisme negara.
5) Hubungan antar negara.

c. Rumusan menurut Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 :

1) Kebangsaan Indonesia.
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan.
3) Mufakat atau demokrasi.
4) Kesejahteraan sosial.
5) Ketuhanan yang berkebudayaan.

d. Rumusan menurut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada tanggal 22 Juni 1945 :

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islan bagi pemeluk-pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


e. Rumusan menurut konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949 dan UUDS 1950 :

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Perikemanusiaan.
3) Kebangsaan.
4) Kerakyatan.
5) Keadilan sosial.

Selanjutnya sebagai pelengkap dan penguat rumusan pancasila yang benar dan sah sebagaimaa tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alinea IV presiden telah mengeluarkan Instruksi Nomor 12 tahun1968 tanggal 13 April 1968 yang berisi tata urutan atau sistematika dan rumusan pancasila sebagai berikut :

PANCASILA

Satu : Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dua : Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tiga : Persatuan Indonesia.
Empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikianlah tata cara pengucapan pancasila pada upacara-upacara resmi berdasarkan Inpres No. 12 tahun 1968.


DAFTAR PUSTAKA


1. Husain, Abdul Rajak.1997.Buku Pintar Aku Tahu.Cet. Ke-3.Solo : CV. Aneka
2. Kansil SH, Drs. C.S.T.1995.IPS Sejarah Jilid 2 Untuk SLTP kelas 2. Cet. Ke-1. Jakarta : Erlangga.
3. Kansil SH, Drs. C.S.T.1990. Sistem Pemerintahan Indonesia. Cet. Ke-6. Jakarta : Bumi Aksara.
4. Rasita Ba, IIT, B.A, Sukarso & k.ch, Drs. Asmid, dkk.1987.Aku Cinta Indonesia.Jakarta : PT. Intan.
5. Simanjuntak, Posman.1994.Berkenalan dengan Antropologi. Jakarta : Erlangga.
6. Idris, Z.H & Tugiono, dkk.1976.Pendidikan Moral Pancasila SMP 2. Jakarta : CV. Baru.
7. Pasha, B.Ed, Drs.Musthafa Kamal.2002.Pancasila.Cet.Ke-2. Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri.

Senin, 21 Desember 2009

KESENIORITASAN

KESENIORITASAN

A. MENGENAL KESENIORITASAN

1. Arti Kesenioritasan

Orang yang dianggap mempunyai kelebihan baik dari segi usia, pendidikan, kemahiran atau pengalaman sehingga ia berkewajiban menjadi pemandu atau mengayomi.

2. Dilihat Dari Segi Usia

Dilihat dari segi usia, senior lebiih identik dengan lebih tua usianya dengan penggolongan usia sebagai berikut :

UMUR KATEGORI

0 – 1 Tahun Bayi

1 – 5 Tahun Balita

5 – 12 Tahun Kanak – Kanak

12 – 20 Tahun Remaja

20 – 40 Tahun Dewasa

40 – 60 Tahun Dewasa Akhir

60 > Tahun Lansia

3. Dilihat Dari Segi Pendidikan

Di lihat dari segi pendidikan, lebih dititik beratkan dalam jenjang pendidikan yaitu :

USIA PENDIDIKAN

6 – 7 Tahun TK

7 – 13 Tahun SD / MI

13 – 16 Tahun SMP / MTs

16 – 19 Tahun SMA / MA

19 > Tahun Perguruan Tinggi


1. Dilihat Dari Segi Pengalaman

Dilihat dari segi pengalaman, orang biasanya melihat dari jenjang karir, jabatan, kecakapan dan kemahiran dalam bidang tertentu. Semakin tinggi jabatan atau semakin tinggi ilmu seseorang, maka ia dapat dikatakan lebih senior.

A. POLA PENGETAHUAN MENUJU KEHANDALAN AKAL

Bagan pola pengetahuan menuju kehandalan akal dapat diketahui melalui sikap kepada :

1.

2.

3.

Ilmu pengetahuan

· Memelihara Pengetahuan

Pendekatan Belajar

· Mengulang

Strategi Belajar

a. Menghapal

b. Kegiatan

c. Ciri Bertanya

d. Tujuan berpengalaman

Menganalisa

Berpikir Kritis

Meringkas, mengulas, mengidentifikasi,memutuskan

5 W + 1 H

Mencari yang benar

Menemukan Pengetahuan

Mencoba Hal Baru

Meneliti kemungkinan dengan penjelasan yang rasional

Bertanya, menilai, berargumentasi, berhipotesa

Bagaimana, apakah sah dan penting, bagaimana kalau………..?

Mendapatkan gagasan asli, memperbaharui yang lama untuk masa depan, munculnya kreativitas dengan gagasan yang baru

B. MEMPERTAJAM DAYA INGAT

Untuk mempertajam daya ingat diri kita, dapat melalui hal-hal berikut :

1. Relaksasi Otot

Relaksasi otot dapat dilakukan dengan rekreasi, SPA atau apapun saja yang dapat mengendorkan urat-urat saraf yang kencang.

2. Menjaga Kesehatan

Dalam kondisi yang baik kita dapat berpikir dengan baik, menjaga kesehatan lebih baik dari pada mengobati. Banyak cara untuk menjaga kesehatan diantaranya, memakan makanan yang bergizi, menghindari makanan yang berlemak dan berkalori, memperbanyak minum air putih, berolah raga yang teratur dan lain sebagainya.

3. Istirahat Yang Cukup

Tubuh kita bukanlah robot atau mesin yang selalu bekerja tanpa henti. Tubuh kita butuh istirahat dengan cara tidur yang cukup. Tidur merupakan refleksi alami untuk memulihkan kondisi tubuh.

4. Libatkan Emosi Berpikir

Latihlah cara berpikir kita dengan baik dengan cara 5 W + 1 H, menganalisa, berargumentasi, mengambil kesimpulan.

5. Beribadah Dengan Baik

Dengan mendekatkan diri kepada Allah hati dan pikiran kita akan tenang, jika hati dan pikiran kita sudah tenang maka kita dapat berpikir dengan baik.

C. 7 KEBIASAAN PEMIMPIN EFEKTIF

7 kebiasaan pemimpin efektif menurut para executive dan konsultan

1. Pakar dibidangnya, ahli dibidangnya.

Orang bijak berkata, kalau suatu perkara sudah dipegang oleh yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.

2. Mempunyai kekuatan diri

Mengetahui dan memahami mengapa mereka hebat dan perlu di ikuti.

3. Berpikir strategis

Dengan memusatkan pikiran dan perhatian pada langkah-langkah yang strategis.

4. Mampu membangun hubungan

Mempelajari sejarah organisasinya, apakah sebagai pendukung atau pengambil keputusan.

5. Rendah hati

Jangan membesarkan hati, belum tentu diri kita lebih baik dari orang orang, biarkan orang lain menjadi lebih sempurna.

6. Mempunyai keinginan untuk belajar

Orang bijak berkata, tahu ilmunya dan mau mengamalkannya itulah kunci kesuksesan dalam hidup diantaranya dengan cara mempromosikan orang yang bertanggung jawab pada bidangnya.

7. Mampu berkomunikasi

Tanpa mempunyai jaringan komunikasi dengan orang lain, kita sulit untuk berbuat karena kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidup.

D. THE LEADER IN YOU

1. Menemukan Pemimpin Dalam Diri

Pemimpin berbakat muncul dalam banyak tipe kepribadian, mereka bersuara lantang, pendiam, lucu, bengis, keras, lembut, suka bicara, atau pemalu. Pemimpin muncul dari semua usia, ras, jenis kelamin, dan dari setiap jenis kelompok yang ada.

Tujuan kita bukanlah untuk mengidentifikasi pemimpin yang paling sukses yang anda temukan dan kemudian menirunya secara penuh strategi itu pasti gagal dari awal, kita tidak mungkin dapat melebihi orang yang kita tiru. Tektik-teknik kepemimpinan yang paling dapat membantu kita ialah teknik-teknik yang kita gali dan kembangkan dari dalam diri kita sendiri.

Seringkali yang dituntut adalah memahami siapa sebenarnya diri kita dan mewujudkan pemahaman itu kedalam tindakan, hal itu sangatlah penting untuk direnungkan. Tanyakan pada diri kita secara langsung dan jujur, kualitas pribadi apa yang saya miliki yang dapat di jadikan sebagai kualitas pemimpin ?

2. Fokus Dan Disiplin

Tetapkanlah pikiran kita secara jelas, sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Kepercayaan diri dan tidak goyah serta tetaplah berada pada jalur baik dalam bisnis, keluarga, politik atau apapun saja ikutilah prinsip-prinsip ini, maka kesempatan sukses akan sangat besar.

Kekukuhan adalah bagian dari rumus kerja keras dan terpokus pada sasaran, untuk meraih apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Kita harus bertekad mengejarnya mau mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Jangan sekali-kali turun semangat dengan alasan apapun, teruskan dan jangan menyerah itulah yang dilakukan sebagian besar orang yang telah meraih sukses. Dalam ratusan atau ribuan detil –detil ditemukan kegagalan dan kesuksesan setiap hari yaitu nilai-nilai lama seperti menepati janji secara dini, mengingat untuk menindak lanjuti janji dan bangga terhadap pekerjaan.

Fokus adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian dan hanya memperhatikan apa yang penting.

3. Membangun Sikap Mental Positif

Sikap mental kekuatan yang dimiliki oleh kepala kita, demikianlah kita dapat merubah realitas secara dramatis dengan pikiran dan tekad. Bila kita keluar rumah pada pagi hari maka kitalah yang menentukan apakah hari itu hari baik atau hari buruk buat kita tergantung kemampuan kita mengandalkan jalan pikiran kita. Berusahalah tersenyum menghadapi situasi apapun, bila perlu ada saat-saat dimana kita harus pasrah dan tertawa karena hal-hal yang sederhana ini dapat membantu kita dalam perspektif, kalau ada masalah rileks dan santai saja. Pikirkan apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Perasaan positif dan percaya diri ini tak hanya membantu kita dalam mencapai lebih banyak sukses. Tetapi perasaan itu juga akan membuat orang lain bergabung dengan kita. Itulah sebabnya orang tertarik dengan pandangan hidup yang tenang.

Kita dikelilingi oleh orang-orang yang mempunyai sikap pantang menyerah dapat dibayangkan jika orang banyak mengeluh tidak akan banyak mencapai sukses, tidak ada motivator yang lebi kuat dari pada sikap positif.

Salah satu tugas yang paling penting bagi pemimpin adalah membangun pemikiran positif dan percaya diri bahkan menunjukkan kepada orang lain bahwa kemungkinan gagal tidak ada.

E. RAHASIA MENJADI ORANG BIJAK

Bijaksana bukanlah kepribadian, kriteria atau watak seseorang tetapi bijaksana adalah suatu keputusan atau cara penyelesaian suatu permasalahan, apakah yang diputuskan itu adil, rasional dan fisibel.

Adil adalah keputusan tidak memihak apakah menguntungkan sepihak atau merugikan sepihak.

Rasional adalah keputusan itu dapat diterima dengan akal atau dapat dimengerti.

Fisibel adalah keputusan itu dapat dikerjakan dengan mudah.

Jadi bijaksana tidak sama dengan keramahan, kedermawanan atau sifat yang lain.

Ada 6 ciri atau kriteria orang bijaksana yaitu :

1. Empati

Yaitu sifat yang menjiwai atau merasakan apa yang orang lain rasakan, sikap peduli terhadap sesama tanpa memandang status atau apapun.

2. Menahan Emosi

Dapat menahan emosi membuat hati dan pikiran menjadi tenang, jika hati dan pikiran tenang maka kita dapat memutuskan suatu perkara dengan baik.

3. Mandiri

Suatu sifat yang mutlak harus ada pada setiap orang tanpa membebani orang lain sehingga kita mengetahui sejauh mana kualitas dan kehandalan diri kita.

4. Berpikir Positif

Berpikir positif akan menimbulkan ide-ide yang positif, raihlah kekuatan dari hal-hal yang positif dan jangan menjadi lemah oleh hal-hal yang negatif.

5. Visi Kedepan

Visi secara sederhana adalah masa depan yang realistis dapat dipercaya dan menarik bagi organisasi anda.

Visi secara luas adalah suatu pernyataan tujuan kemana organisasi anda akan dibawa, sebuah masa yang lebih di inginkan dibandingkan dengan kondisi sekarang.

6. Keluasan Pengetahuan Tentang Masalah

Semakin luas ilmu seseorang semakin tahu akan cara pandangnya dalam memecahkan suatu masalah seperti perkataan Imam Syafi’I “ Semakin tambah ilmuku semakin tahulah akan kebodohanku “

F. KEPURNAAN

Kepurnaan berarti telah selesainya tugas anggota paskibraka dalam mengibarkan Bendera Merah Putih di event-event tertentu kemudian memasuki wadah pembinaan lanjutan yaitu Purna Pakibraka Indonesia (PPI) sesuai dengan SK Dirjen Diklusepora Nomor 91/E/Kep/O/85 tanggal 10 Juli 1985 tentang Purna Program Pembinaan Generasi Muda.

Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh anggota PPI, diantaranya :

1. KODE KEHORMATAN (PASAL 13 AD PPI MA)

Kode Kehormatan Paskibraka Indonesia Madrasah Aliyah dalam bentuk ikrar yang disebut Ikrar Putra Indonesia.

2. JENIS-JENIS ATRIBUT

A. PAKAIAN

1. Pakaian Dinas Upacara (PDU)

a. Model pakaian untuk putra dan putri adalah PDU I berlengan panjang

b. Peci hitam untuk putra dan peci khusus untuk putri

c. Jilbab untuk putri berwarna hitam

d. Eblem garuda

e. Tanda lokasi DKI Jakarta

f. Lencana

g. Slayer/ sal berwarna merah, bagian atas putih

h. Pangkat dengan dasar hijau berlambang PPI dan garis tepi berwarna putih

i. Budge Kotamadya/ Propinsi (berjenjang)

j. Budge PPI MA

k. Sarung tangan berwarna putih

l. Papan nama identitas dengan dasar hitam hurup dan lis putih serta nomor anggota

m. Sepatu putra adalah jenis PDH hitam bertali, sepatu putri pantopel hitam

n. Celana panjang putih

o. Ikat pinggang putih

p. Kaos kaki berwarna putih

2. Pakaian Seragam Harian

a. Model pakaian-pakaian putra adalah PSH PPI yang telah ada sedang putri berlengan panjang (berkerah, pangkat, dua saku di bagian depan bawah tanpa putnat)

b. Topi pet PPI MA dengan nama sebelah kanan nama dan tulisan PPI MA (berjenjang) di sebelah kiri

c. Putri berjilbab hitam

d. Budge PPI MA

e. Tanda lokasi (berjenjang)

f. Lencana

g. Identitas/ papan nama dengan dasar hitam dan tulisan putih di sertai dengan nomor anggota

h. Ikat pinggang coklat/ putih dengan kepala bunga teratai

i. Kaos kaki putih

j. Sepatu putra PDH hitam bertali dan putri pantopel hitam

3. Pakaian Latihan

a. Kaos berwarna putih berlengan, berkerah untuk putra berlengan pendek untuk putri berlengan panjang

b. Celana berwarna abu-abu

c. Topi (di seragamkan)

d. Kaos kaki berwarna putih

e. Sepatu olah raga berwarna putih

f. Handuk kecil berwarna putih

g. Ikat pinggang berwarna hitam

h. Jilbab berwarna putih (putri)

i. Lencana

B. TANDA ATRIBUT

1. Lambang PPI

Lambang PPI sesuai dengan Anggaran Dasar PPI MA pasal 14 yaitu Bunga teratai yang dilingkari rantai berbentuk lingkaran dan belah ketupat dengan jumlah enam belas pasang.

2. Lambang Topi Paskibraka

Lambang paskibraka berbentuk perisai dengan tulisan : Pasukan Pengibar Bendera Pusaka melingkari gambar dua pelajar dengan Bendera Merah Putih berkibar ke kanan dan tiga buah garis.

3. Kendit

Berbentuk persegi panjang, dengan ukuran panjang 1,5 meter dan lebar 6 cm. Pada ujung tepi bagian kanan terdapat Bendera Merah Putih dengan ukuran 4 cm dan 6 cm. Pada tepi sebelah kiri terdapat lambang negara berdiameter 2,7 cm dengan tepi persegi panjang 4cm x 6 cm. Rantai berbentuk melingkar dan belah ketupat dengan jumlah enam belas pasang, dalam lingkar belah ketupat tertulis : Pandu Indonesia Berpancasila.

C. BENDERA

1. Bendera PPI MA

Bendera PPI MA sesuai dengan Anggaran Dasar PPI MA pasal 15 yaitu : berukuran 150 x 90 cm, pada bagian tengah berisi lambang PPI dengan diameter 70 cm. Warna kain hitam mengandung arti ketegaran dengan tulisan : PPI MA, pada bagian atas berwarna kuning dan tulisan : DKI Jakarta/ Kotamadya (masing-masing wilayah). Pada bagian bawah, kedua tullisan tersebut berwarna kuning mengandung arti religius. Pada bagian tengah bendera terdapat lambang PPI dengan warna putih mengandung arti kesucian.

2. Bendera Panji

Bendera panji berbentuk perisai dengan ukuran lebar 40 cm dan tinggi 50 cm Dasar berwarna hitam, warna tulisan kuning, warna lambang putih. Bagian atas bertulis : PPI MA, memanjang sedang bagian bawah tertulis Kotamadya (masing-masing)/ DKI Jakarta setengah melingkar. Bunga teratai di lingkari dengan lingkaran berbentuk enam belas pasang rantai.

3. PENGGUNAAN ATRIBUT

D. PAKAIAN

1. Pakaian Dinas Upacara dengan atribut lengkap digunakan pada :

a. Tugas pengibaran/ penurunan bendera.

b. Upacara pengukuhan paskibraka (bagi yang dikukuhkan).

c. Acara lain yang di instruksikan oleh pembina.

2. Pakaian Seragam Harian dengan atribut lengkap digunakan pada :

a. Setiap acara formal PPI MA.

b. Acara lain yang di instruksikan oleh pembina.

3. Pakaian Latihan dengan atribut dan alat-alat lainnya digunakan pada :

a. Setiap kegiatan latihan paskibraka.

b. Acara lain yang di instruksikan oleh pembina.

E. TANDA ATRIBUT

1. Lambang PPI MA

Lambang PPI MA dapat digunakan pada kepentingan yang layak sesuai dengan fungsinya, antara lain :

a. Untuk lambang bendera PPI MA

b. Untuk panji PPI MA

c. Kop surat PPI MA

d. Amplop surat PPI MA

e. Kartu tanda anggota PPI MA

2. Lambang Topi Paskibraka

Lambang topi paskibraka dapat digunakan untuk kepentingan yang layak sesuai dengan fungsinya, antara lain :

a. Untuk topi lapangan PPI MA.

3. Kendit

Kendit dapat digunakan untuk kepentingan yang layak sesuai dengan fungsinya, antara lain :

a. Pada saat pelantikan anggota paskibraka MA.

b. Pada saat pelantikan pengurus PPI MA.

c. Pada saat lain yang di instruksikan oleh pembina PPI MA.

4. PELANGGARAN DAN SANKSI

F. JENIS PELANGGARAN

1. Pelanggaran Kode Kehormatan (berat).

Pelanggaran terhadap Ikrar Putra Indonesia dan Janji Penggunaan Kendit.

2. Pelanggaran Biasa (ringan).

Pelanggaran yang masih bisa dimaklumi.

G. SANKSI

Jenis Sanksi

1. Apabila anggota paskibraka MA melakukan pelanggaran berat maka di kenakan sanksi sebagai berikut :

a. Atributnya di tarik untuk jangka waktu tertentu.

b. Atributnya di tarik untuk selama-lamanya.

c. Dikeluarkan dari keanggotaan paskibraka/ PPI MA.

2. Apabila anggota paskibrka MA melakukan pelanggaran ringan maka diberi sanksi sesuai dengan derajat perbuatannya.

H. YANG BERHAK MEMBERIKAN SANKSI

1. Pembina apabila terjadi pelanggaran ringan.

2. Pengurus PPI MA apabila terjadi pelanggaran ringan.

3. Pembina dan pengurus melalui sidang kehormatan, memberikan

sangsi apabila terjadi pelanggaran berat.

1. LAIN-LAIN

A. KEKHUSUSAN PENGHORMATAN

1. Doa

a. Ketentuan : sikap istirahat

· Tangan di angkat 45 derajat jari dirapatkan.

· Kepala sedikit menunduk.

· Jarak antara kedua telapak tangan 1 (satu) kepal.

b. Pelaksanaan :

· Upacara

· Lomba TUB

· Dengan aba-aba mengawali/ mengakhiri makan dengan do’a dilafadzkan.

· Dipimpin oleh Putra.

2. Ijin

a. Ketentuan : sikap sempurna

· Mengangkat tangan kanan dengan menghadapkan telapak tangan.

· Meminta izin

b. Pelaksanaan :

· Bila ingin bertanya.

· Bila ingin keluar barisan.

· Bial ingin keluar ruangan.

3. Peraturan Penghormatan

a. Ketentuan :

· Mengucapkan salam.

· Mengangkat tangan (penghormatan).

· Bersalaman.

b. Pelaksanaan :

· Memasuki ruangan pertemuan.

· Bertemu pembina.

· Bertemu yang lebih senior.

B. PERTEMUAN

Pertemuan yang sudah dikhususkan tak resmi namun wajib dihadiri anggota PPI MA dilaksanakan pada malam tanggal 3 Januari (esok pengibaran HAB).

C. SABUK

1. Warna Cokalat

Sabuk warna coklat dipakai oleh anggota paskibraka

2. Warna Putih

Sabuk warna putih dipakai oleh anggota paskibraka yang menjadi D & P

3. Warna Hitam

Sabuk warna hitam dipakai oleh anggota paskibraka yang menjadi instruktur

L. KODE WILAYAH

1. Jakarta Barat : 03

2. Jakarta Selatan : 02

3. Jakarta Timur : 04

4. Jakarta Utara : 05

5. Jakarta Pusat : 01

6. DKI Jakarta : V

M. LAMBANG-LAMBANG

1. Lambang PPI MA

2. Lambang Topi PPI / Perisai 4. Lencana Perintis




5. Lencana Pemuka Pemuda

DAFTAR PUSTAKA

· Bolland & Clancy. 1966

· Dale Carnegie & Associates, Inc. Pemimpin Dalam Diri Anda. Jakarta. Mitra Utama Sektrum. 1996. Cet Ke-1

· Arsip PPI MA Jakarta Barat